Beberapa tahun belakang ini tentu kita sudah tak asing lagi dengan kata "REE" atau yang sering disebut juga logam tanah jarang. REE atau logam tanah jarang merupakan kumpulan dari 17 logam yang jarang ditemukan di alam. Ketujuh-belas logam ini adalah Yttrium (Y), Scandium (Sc), Lanthanum (La), Cerium (Ce), Praseodymium (Pr), Neodymium (Nd), Promethium (Pm), Samarium (Sm), Europium (Eu), Gadolinium (Gd), Terbium (Tb), Dysprosium (Dy), Holmium (Ho), Erbium (Er), Thulium (Tm), Ytterbium (Yn), dan Lutetium (Lu).
Jika diperhatikan dari namanya yaitu Logam tanah jarang, mungkin bagi orang awam mengira bahwa keterdapatan logam-logam REE ini sangat jarang ditemukan di muka bumi ini. Ternyata kenyataannya tidak demikian. Kelimpahan REE di kerak bumi jauh lebih banyak dibandingkan emas maupun logam dasar lainnya. Kata jarang bukan berarti keberadaan logam-logam REE ini tidak dominan di bumi ini, namun keterdapatannya lah yang jarang ditemukan dalam bentuk tunggal maupun dalam bentuk sebaran dengan jumlah besar. REE ditemukan kecil-kecil sebagai ikutan pada mineral lain, dan sering ditemukan bersama-sama dalam suatu endapan geologi. Mineral ikutan logam tanah jarang yang sering ditemukan di alam ada 4 jenis, yaitu Bastnaesit (CeFCO3), Monasit ((Ce,La,Y,Th)PO3), Xenotim (YPO4), dan Zirkon (ZrSiO4).
Lalu, kenapa keberadaannya sangat didengung-dengungkan seiring berkembangnya teknologi dari hari ke hari?
Logam tanah jarang banyak digunakan di berbagai macam produk dan sudah banyak diaplikasikan di dalam industri untuk meningkatkan kualitas produk. Salah satu penggunaan logam tanah jarang yaitu digunakan dalam proses pembuatan baja high strength low alloy (HSLA), baja karbon tinggi, superalloy, dan stainless steel. Logam tanah jarang memiliki sifat yang dapat meningkatkan kekuatan, kekerasan, dan ketahanan baja terhadap panas.
Logam tanah jarang jenis Lanthanium dimanfaatkan untuk katalis sebagai pengaktif campuran klorida, sedangkan neodymium dan praseodymium digunakan untuk katalis pemurnian minyak dengan konsentrasi antara 1% - 5%. Campuran klorida logam tanah jarang ini ditambahakan dalam katalis zeolit untuk menaikkan efisiensi perubahan minyak mentah (crude oil) menjadi bahan-bahan hasil dari pengolahan minyak. Pemanfaatan logam tanah jarang yang erat dengan kehidupan sehari-hari contohnya seperti lampu, pelapis gelas, LCD, magnet, baterai, dan alat-alat elektronik lain seperti HP, televisi, dll.
Dari berbagai macam pemanfaatan logam tanah jarang dapat disimpulkan bahwa material ini merupakan material masa depan. Potensi logam tanah jarang berperan dalam terciptanya berbagai macam teknologi masa depan yang sangat bermanfaat, maka dari itu permintaan terhadap logam tanah jarang ini akan terus meningkat dan industri logam tanah jarang akan menjadi sebuah industri menjanjikan yang akan terus berkembang di masa depan. [/AU]
Pustaka
Suprapto, S J. 2009. Tinjauan Tentang Unsur Tanah Jarang. Bidang Program dan Kerja Sama Pusat Sumber Daya Geologi. Bandung.
Geomagz. 2012. Memasuki Era Tanah Jarang. Bidang Program dan Kerja Sama Pusat Sumber Daya Geologi. Bandung.
Comments