top of page
Writer's pictureHolosen

Apa itu Siklus Karbon?


Grafik Siklus Karbon
Grafik yang menggambarkan siklus karbon, termasuk di dalamnya proses geologi, biologi, dan kimiawi (Evans dan Perlman; dimodifikasi dalam Reeves dkk, 2013).

Karbon adalah unsur yang melimpah di planet bumi. Unsur ini dapat ditemukan di mana saja, dari di udara hingga pada batuan. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya berikatan dengan berbagai unsur. Perpindahan karbon dengan wujudnya yang bermacam-macam dari atmosfer, lautan, biosfer dan geosfer disebut sebagai siklus karbon. Siklus karbon terdiri dari proses-proses biologi, geologi, dan kimia yang saling berkaitan satu sama lain sehingga disebut proses biogeokimia. Proses-proses ini ada yang berperan melepas karbon ke atmosfer dan ada pula yang menyimpan karbon dari atmosfer.

Grafik proses-proses geologi dalam siklus karbon
Proses-proses geologi yang merupakan bagian dari siklus karbon. (Shapley, 2010)

Banyak proses geologi yang berkaitan dengan siklus karbon, seperti misalnya pelapukan, burial, subduksi, vulkanisme hingga metamorfisme. Batuan yang tersingkap mengalami pelapukan kimia karena interaksi dengan karbon monoksida di udara, lalu menghasilkan bikarbonat dan hasil lapukan yang terbawa ke lautan. Aktivitas vulkanisme seperti erupsi gunung api dan hot spots mengeluarkan emisi karbondioksida, mengembalikan karbon ke atmosfer. Metamorfisme batuan karbonat juga melepas karbon ke atmosfer. Demikian dengan penguapan air laut. Aktivitas biologi seperti respirasi menambah karbon di udara. Sedangkan fotosintesis oleh fitoplankton serta tumbuhan darat menyerap karbon dari atmosfer. Organisme yang mengalami burial membawa serta karbon sehingga tersimpan di bawah muka bumi.


Proses-proses dalam siklus karbon merupakan proses alami yang berlangsung terus selama jutaan tahun. Akan tetapi, penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi melepaskan karbon yang sudah tersimpan kembali ke atmosfer dalam jumlah yang besar. Sementara itu kecepatan proses-proses penyerapan karbon dari atmosfer tidak secepat pelepasannya. Karbon, terutama karbondioksida, merupakan gas rumah kaca (greenhouse gases) yang bisa menahan panas matahari tidak kembali ke luar angkasa dan memantulkannya lagi ke permukaan bumi. Tingginya kadar karbondioksida di atmosfer menyebabkan ketidakseimbangan yang berujung pada peningkatan temperatur bumi secara global, yang disebut juga dengan pemanasan global (global warming). Berikut di bawah ini video NASA mengenai salah satu contoh efek pemanasan global, yaitu mencairnya es di kutub utara. [/Mirr]


Daftar Pustaka:

Wallman, K., Aloisi, G. 2012. The Global Carbon Cycle: Geological Processes. Blackwell Publishing Ltd: United Kingdom.

Reeves, Nick dkk. 2013. Concept of Biology. Openstax.

http://butane.chem.uiuc.edu/pshapley/Environmental/L29/2.html

http://www.columbia.edu/~vjd1/carbon.html

http://elementsmagazine.org/2019/10/02/origins-evolution-earths-carbon/

https://earthobservatory.nasa.gov/features/CarbonCycle/page2.php

https://earthobservatory.nasa.gov/features/OceanCarbon/page1.php

https://svs.gsfc.nasa.gov/13309

https://www.newscientist.com/article/dn20413-warmer-oceans-release-co2-faster-than-thought/

19 views0 comments

Comments


bottom of page